Rumah makan Yu Min ini sebenarnya deket sama kantor. Tapi entah kenapa baru kemarin sempat mampir.
Ternyata temen-temen kantor udah banyak yang ke sini dan rata-rata cocok dengan rasanya.
Kalau dari depan, rumah makan ini tampak seperti rumah biasa, kalau tidak ada papan namanya, sekilas seperti rumah hunian.
Begitu masuk kita disuguhi kesan desa di Jawa yang kental. Dengan meja dan bangku kayu. Serta tatanan lain dari bambu.
Kesannya sempit ya, karena memang rumah makan ini bertempat di jalan potrosari yang padat penduduk. Sekitar rumah makan juga banyak kantor-kantor pemerintah.
Mungkin karena alasan itu maka rumah makan ini memilih di tempat ini. Karena walau agak masuk dari jalan raya, cukup banyak orang yang makan di situ.
Terdiri dari 2 lantai, cukup ya buat menampung orang untuk sekedar makan. Yang unik banyak sekali foto-foto orang yang dipajang di dinding rumah makan.
Jujur, saya juga gak paham foto siapa saja. Mungkin foto orang terkenal tapi saya kudet (kurang apdet) Jadi tidak tahu mereka siapa wkwk. Ya maaf.
Menu-menu yang ditawarkan merupakan menu rumahan. Rata-rata masakan jawa.
Yang cukup unik di sini wadah-wadah penyajiannya prasmanan dan menggunakan tembikar coklat. Kesan tradisionalnya reasa sekali.
Cukup banyak ragam menunya. Mulai dari sayur yang di oseng, dimasak santan hingga sop. Sedangkan lauknya mulai dari ayam digoreng, dikecap dan dibakar. Hingga daging-dagingan yang diolah berbagai macam masakan.
Bahkan kemarin ada menu olahan keong lo. Baik di pedes mau pun di sate. Jarang-jarang sih ada tempat makan yang ada menu keongnya.
Di sini saya mencicipi bobor kangkung dan oseng pedo. Enak. Sedep kalau kata saya sih. Saya juga membungkus babat gongso dan oseng kates buat di bawa pulang. Enak juga gaes hehe.
Total makan di sana plus bawa pulang sekitar 42 ribu. Gak mahal ya. Masih terjangkau, apalagi rasanya enak.
Oh ya, di sana juga disediakan nasi merah bagi yang kurang suka nasi putih. Coba deh mampir di Yu Min. Dijamin suka. Apalagi yang pengen mencicipi masakan khas Jawa.
0 komentar:
Posting Komentar